Berita


PELAKSANAAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) TEMA BHINNEKA TUNGGAL IKA

Frasa Bhineka Tunggal Ika sudah bukan menjadi hal yang asing untuk didengar oleh warga negara Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa Indonesia yang telah ditetapkan sejak zaman di awal kemerdekaan. Arti Bhnineka Tunggal Ika sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang dijelaskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai semboyan bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika memiliki arti yaitu berbeda-beda tetapi tetap satu. Arti ini memberikan kekuatan akan rasa toleransi dan rasa mencintai atas perbedaan agama, ras, suku, bangsa, bahasa, adat, dan budaya yang ada di Indonesia. Semboyan ini juga menjadi motto yang menggambarkan bahwa Indonesia terdiri dari puluhan ribu pulau dengan berbagai suku budaya yang beragam. Ragam budaya Indonesia menghasilkan berbagai makanan khas yang menggugah selera dan terkenal hingga mancanegara. Supaya keragaman budaya masakan di Indonesia lebih dikenal oleh peserta didik maka perlu diimplementasikan dalam projek profil pelajar pancasila.

Jakarta, 19 November 2024, SMP Muhammadiyah 13 Jakarta melaksanakan kegiatan Profil Pelajar Pancasila yaitu “Bhinneka Tunggal Ika” dengan topik “Ragam Kuliner Nusantara”.  Melalui projek ini, peserta didik diharapkan berproses melalui pengalaman belajarnya untuk mencapai 3 dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Berkebhinekaan Glogal, Kreatif dan Gotong royong dengan sub elemen dan capaian Bhinneka Tunggal Ika pada fase D.

Projek ini dilaksanakan oleh seluruh peserta didik kelas VII dan VIII Semester 1 Tahun Pelajaran 2024-2025. Kegiatan dimulai pada hari Selasa, 19 November s/d 22 November 2024. Adapun tujuan dari projek ini diharapkan peserta didik dapat kembali mengingat, menghargai, dan melestarikan keanekaragaman makanan tradisional Indonesia yang patut dibanggakan serta dapat membangun kerjasama untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, khususnya pada makanan tradisional.

Projek ini dimulai tahap perkenalan yaitu dengan mengenalkan keberagaman di Indonesia, seperti suku, budaya, agama, ras dan golongan. Kemudian, dilanjutkan dengan tahap kontekstualisasi dimana peserta didik mengobservasi makanan tradisional daerah setempat dan mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan makanan tradisional dan modern. Setelah mengetahui macam-macam makanan tradisional yang ada di Indonesia serta kelebihannya, dilanjutkan pada tahap aksi yaitu, peserta didik diminta membuat makanan tradisional secara berkelompok dan dipamerkan dengan menjelaskan bahan-bahan, cara pembuatan, serta sejarah makanan tradisional tersebut. Tahap terakhir adalah tahap refleksi dan tindak lanjut yaitu meninjau apa yang sudah baik dan yang belum baik dalam pelaksanaan projek.